Musical Instruments

SEKILAS | PRIMITIF STUDIO


Primitif Studio ,
melayani recording( FULLTRACK,SEMITRACK ), mixing, mastering sampai ke pembuatan jingle iklan, drama musikal, ilustrasi musik, karaoke minus one, serta berbagai proyek audio yang telah kami kerjakan. Pelanggan kami tidak hanya di lingkungan Sidoarjo saja, tapi beberapa kota seperti : Surabaya, Malang, Mojokerto, Gresik, Kediri, Blitar, Bangil dan Pasuruan dll.


Khusus untuk recording, paket yang kami tawarkan meliputi : proses recording sampai mixing dan mastering dengan garansi perbaikan mixing.

.

.

Sejarah Band Indie Indonesia

Kamis, 05 Maret 2015

Sejarah Terbentuknya Band Indie Indonesia - Pada masa era tahun 70 an barometer perkembangan dunia musik di indonesia mulai keluar taringnya yang menunjukkan perkembangan pesat.Sebut saja God bless,Giant Step,SAS,Ucok AKA, The Rollies Guruh Gypsy dll,mereka merupakan band pioner musik indonesia pada masa kontemporer.Tidak diragukan secara musikalitas mereka merupakan maestro dunia musik tanah air pada waktu itu.Dan tidak dipungkiri sampai saat ini masih menjadi panutan generasi musisi muda.Semangat berkarya sangat jelas mereka perjuangkan meskipun belum ada manajemen musik yang cukup bagus, tapi dengan berbekal pengalaman seadanya mereka membangun sebuah jaringan untuk meluaskan musik mereka.

Namun dalam pembuatan liriknya, isu-isu sosial dianggap belum penting untuk dibicarakan. Bahkan beberapa grup band masih suka memainkan karya-karya band luar negeri. Ekspresi kemerdekaan akhirnya hanya menjadi penghias kesehariannya saja, gaya hidup yang bebas ala musisi rock pun menjadi pilihan mereka.Istilah indie baru populer pada pertengahan tahun 1990an. Pada awalnya
Indonesia lebih mengenal istilah underground. Terpengaruh oleh perkembangan musik luar yang menghasilkan beberapa varian musik baru seperti grunge, brit pop, hip-hop, melodic punk, dll, menyeret anak muda Indonesia pada banyak pilihan bermusik. Hal itu yang memicu munculnya band-band dan komunitas-komunitas baru dengan varian musik yang beragam. Sejak itulah istilah underground mulai digantikan dengan istilah indie.

PAS band memulai tradisi merilis album secara indie. Album “Four Through The SAP” berhasil terjual lebih dari 5000 kopi. Tergiur dengan keberhasilan PAS band, akhirnya banyak band metal dan rock yang memakai metode indie. Tercatat nama-nama seperti Puppen, Koil, Burger Kill, Rottrn To The Cure, dan lain-lain, di masa-masa awal perkembangan musik indie.Ada banyak album yang dirilis bersama oleh band-band pada zaman itu. Mereka terbantu dengan pembangunan komunitas-komunitas musik begitu juga dengan fanzine yang berfungsi untuk mempromosikan hasil karya
mereka. Panggung-panggung kecil pun mulai digelar di kafe-kafe.

Pure Saturday menjadi pionir band dengan aliran selain metal yang membuat album rekamannya sendiri. Grup band ini mencetak album pertamanya pada tahun 1995 yang bertajuk “Not A Pup E P”.
Setelah itu, ketika band Mocca sukses menjual kaset hingga menembus angka di atas 100.000 kopi, band indie semakin booming. Keberhasilan band Mocca lantas membawa dampak bagi perkembangan musik indie. Setelah itu deretan nama band indie seperti Puppen, Shaggy Dog, 
Superman Is Dead, Rocket Rockers, Superglad, dll, mulai mencuri perhatian.

Namun tidak selamannya perjalanan perkembangan musik indie di Indonesia berjalan lancar. Beberapa nama band di atas mendapat kontrak dari label-label rekaman besar. Jelas saja, kontrak ini menjadi perdebatan karena dianggap sebagai pengkhianatan terhadap idealisme independen. Namun di sisi lain hal ini juga dianggap sebagai peluang untuk memperkenalkan musik mereka secara massal.

Band-band indie di Indonesia diakui memiliki kualitas yang baik karena mampu bersaing dengan karya dari band lain yang telah memiliki label. Hal ini dibuktikan dengan delapan album rilisan band dari label indie seperti The S.I.G.I.T, The Upstairs, The Brandals, The Milo, Bangku Taman, Efek Rumah Kaca, Teenage Dead Star, Seek Six Sick, The Adams, White Shoes And The Couple Company dan Goodnight Electric masuk dalam jajaran 20 album terbaik versi Rolling Stone tahun 2008.Bukan hanya sampai di sana saja, dalam hal penyebaran karyanya pun band indie dengan bangga membagikannya secara gratis. Cara mereka menyebarkannya antara lain menjadikan CD mereka sebagai bonus dalam majalah Rolling Stone dan membagikan lagu mereka secara gratis lewat situs My Space, Reverbnation, Soundcloud. Meskipun cara yang dilakukan meniru dari band luar negeri seperti Radiohead, Coldplay dan Metallica.

Kini perkembangan musik indie semakin pesat. Dalam setiap lirik yang dinyanyikan pun memiliki sindirian dan semangat perlawanan. Contoh saja band Efek Rumah Kaca yang memiliki lagu berlirik lugas dan menerkam realitas sosial. Misalnya dalam lagu ‘Di Udara’ yang bercerita soal kematian Munir, lalu dalam lagu ‘Cinta Melulu’ yang mengkritisi para musisi dalam menciptakan lirik-lirik lagu cinta.Sejarah band indie yang paling spektakuler dari penghasilannya tidak lain adalah Slank. Grup band ini berhasil mengantungi 400.000 orang yang bergabung dalam komunitas Slankers. Tentu saja mereka adalah fans fanatik Slank yang membeli apapun yang berhubungan dengan idolanya tersebut. Slank telah menjadi band indie sejak album ke tujuh melalui label Slank Records, dan inilah industri indie terbesar di Indonesia.

Hal itu juga yang menjadi penyebab Slank berani mengeluarkan dua album dalam setahun karena pembelinya sudah jelas.Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa industri band indie juga dapat bersaing dengan label band ternama. Meskipun perjuangan untuk memasarkan karyanya memang tidak mudah. Namun dari tahun ke tahun band indie semakin banyak bermunculan, penikmat musiknya pun tak kalah dengan band ternama yang telah memiliki label. Hasil karya lirik yang bebas dan mengkritik dapat diterima para penikmat musik di Indonesia.

Salam Muzik Indie Indonesia.



via .jumpaonline.com

Read more...

Perkembangan Band Indie Indonesia

Bagaimana Kondisi Perkembangan Band Indie Indonesia - Bagi para pelaku musik atau pecinta musik pasti sudah mengenal istilah band indie,indie label, namun bagaimana perkembangan atau kondisi musik indie indonesia saat ini.
Dilihat dari sisi genre,musik indie/band indie bukanlah diistilahkan pengusung jenis musik.Namun istilah dari Indie diangkat dari istilah Independent yang bermakna mengandung suatu kebebasan ekspresi karya,mandiri secara bermusik dan tidak bergantung pada perusahaan label besar.Musik indie bisa dibilang lebih ke arah DIY ( Do It Yourself ).
Band indie sangat bebas berekspresi dengan menciptakan suguhan karya lagu sendiri,dan cenderung mengusung musik secara idealis sesuai dengan yang mereka sukai.Mereka tidak mempedulikan apakah orang suka atau tidak terhadap karya mereka.Maka tidak heran jika karya musik dari band indie berbeda dengan banyaknya band2 mainstream yang banyak laku di industri musik pasaran indonesia.

Justru dari situ mereka lebih unik dan berani tampil beda.Untuk ganrenya pun bervariatif,hampir semua ganre musik ada pada band indie,artinya band indie tidak hanya mengusung jenis pop,rock
saja,Bahkan mereka berani mengusung warna musik baru hasil pencampuran lintas ganre musik yang ada,misalkan mereka menggabungkan jenis unsur musik jazz di kombinasi dengan rock,atau diselipi unsur tradisional bahkan ada juga musik reggae dengan sentuhan dangdut...haha
Sangat berbeda antara band Major label dengan band indie.Mereka berani memasarkan karya mereka dibawah naungan Indie Label yaitu label yang mereka bentuk sendiri dan di managemen dengan sendiri,band indie bekerja sendiri,merekam sendiri dan memasarkan karyanya sendiri.Sistem promosinyapun biasanya melalui jaringan komunitas yang sudah terbentuk sebelumnya.

Berbeda dengan di mancanegara, sebuah label mampu memfasilitasi band yang berada di bawah naungan mereka secara maksimal. Band tersebut dapat sukses karena adanya hubungan timbal balik yang seimbang antara band dengan pihak label. Sebut saja perusahaan rekaman indie luar negeri yang sukses seperti Fatwerck, Epitaph Records, Matador Records, dll.Perbedaan yang sangat terlihat dari band indie dan band label ternama adalah soal pendistribusiannya. Untuk band yang memiliki label, tentu saja keuntungan utama yang didapatkan adalah pendistribusian yang sangat luas dan sisi komersial yang jelas terangkat. Namun tidak semua band menyetujui dan tertarik akan tawarannya yang cukup menggiurkan itu.

Bagi mereka kebebasan dalam berkarya adalah yang terpenting dan mungkin kebebasan berkarya tersebut tidak bisa didapatkan ketika bergabung dengan label ternama.Bahkan dalam hal penyebaran karya, mereka sangat maju. Ketika industi musik mainstream berteriak soal bajakan, beberapa band Indie di Indonesia dengan bangga membagi-bagikan cd album mereka secara gratis. Metode yang bertolak belakang dengan keinginan para produser musik mainstream.  KOIL merilis album “Black Shines On”, membagikannya sebagai bonus Majalah Rolling Stone Indonesia. Langkah ini diikuti oleh Naif dan Rosewood. Sebelumnya The Upstairs melepas lagu mereka secara gratis lewat situs Myspace. Langkah ini meniru band-band luar negeri (Radiohead, Coldplay, dan Metallica).

Semangat-semangat perlawanan juga masih terdengar dalam lirik-lirik band indie di Indonesia. Terakhir kita dengar Efek Rumah Kaca yang lugas dalam merekam realitas sosial. Lagu ‘Di Udara’ misalnya, bercerita soal kematian Munir. Selanjutnya ada ‘Cinta Melulu’, yang mengkritik soal budaya latah musisi Indonesia dalam membuat lirik-lirik lagu cinta. Hits lainnya ‘Jalang’, mengkritik kebijakan UU Pornografi dan Pornoaksi.
Band Indie Indonesia - Image via jefrieakbar.blogspot


Musik indie tetap mendapatkan tempat di dunia musik Indonesia. Beberapa band seperti The S.I.G.I.T, The Upstairs, The Brandals, The Milo, Bangku Taman, Efek Rumah Kaca, Teenage Dead Star, Seek Six Sick, The Adams, White Shoes And The Couple Company, dan Goodnight Electric mendapatkan tempatnya di hati para penikmat musik. Terakhir delapan album rilisan band dan label indie masuk dalam jajaran 20 album terbaik versi Rolling Stone tahun 2008. Ini membuktikan bahwa kualitas musik band-band Indie di Indonesia sangat baik. Karena mampu bersaing dengan karya band dan label besar (mainstream). Jadi untuk kondisi perkembangan band indie kita saat ini masih tetap hidup dan eksis dengan semakin banyaknya bermunculan band band indie baru yang lebih kreatif .

Read more...

Proses Rekaman

Minggu, 04 Januari 2009


TRACKING  -  Proses tracking menggunakan STEINBERG Nuendo,Cubase 5 ,Protools 10 sebagai DAW utama ,jumlah track tak terbatas/sesuai dengan kebutuhan lagu.Tracking dikerjakan oleh operator yang berpengalaman dan mudah diajak shering demi tercapainya konsep musik yang akan di rekam





         Perangkat Instrument:
  • Drum Tama,Yamaha,Sabian,zildjian,paiste,stagg,wuhan
  • Bass fender jazz bass,Ibanez sdgr
  • Guitar Tele Custom PA90 pickup,Ibanez,Gibson
  • Keyb midi/controller M-audio key studio 49
  • Efx Guitar SansAmp GT2,Sansamp acoustic Eq,Korg Ax 100,POD
  • Korg Ax 3000,MXR fullbore metalMetalzone,Marshall Jackhammer,Boss DS-2
  • Zoom Acoustic,Behringer V-Amp 2,
  • Efx Bass Zoom B2

Jika Klien membawa perangkat sendiri silahkan saja,asal gak bawa Drum set lengkap..( wkwkwkwk......)

Proses Tracking 1 shift 4 jam,kalaupun kurang maka ada waktu overtime dg tambahan biaya sesuai ketentuan.

Kami siap membantu proses tracking dan tidak jarang kami selalu memberikan masukan berupa ide ide sesuai dengan konsep musiknya....enjoy
MIXING - Mixing adalah proses hasil tracking tracking yang dilakukan dengan membalance, equalizing, memcompres, efek reverb, delay, dan lain lain. Setelah selesai kami kerjakan mixing( balancing,proses efek dll ) baru kami perlu mengundang band player yg bersangkutan max 3 orang untuk membantu memberikan masukan ide2.

Atau kalaupun Band yang bersangkutan berasal dari luar kota,maka kami akan kirim hasil mixing via email,kalaupun ada yang kurang pas hasil mixing maka kami GARANSI untuk proses mixing ulang ( GARANSI berlaku untuk semua band,baik dalam/luar kota ) dg catatan garansi 1 kali.

Referensi band sangat kami perlukan,maka kalupun pingin hasil mix sama/menyerupai dengan Band A misalnya,maka sound maupun cara bermainnya harus sama/mirip,kalaupun gak sesuai maka kami akan berusaha mix semampu kami agar mendekati referensi yang diinginkan.












Mixing menggunakan DAW Cubase 6,Protools 10 di perlengkap dengan Plug-in Wave,URS,Native,T-racks,Izotop,Cytomic,Elysia,PSP,Tubetech dll Editing Vocal menggunakan Melodyne. Monitor speaker Phonic,ESi,YAMAHA HS

Kami juga melayani mixing Online.Tentunya kirim data track sesuai dengan ketentuan : - Materi audio 24 Bit,Sample rate 44.1 s/d 192KHz - Tiap track udah di - bounce mulai dari start 0:0:0:0 sampai akhir lagu Mixing bisa dari data Nuendo,Cubase,protools,sonar

MASTERING - Setelah kelar mixing dan udah oke( kesepakatan bersama ) baru tahap terakhir adalah Mastering. Mastering menggunakan WaveLab 6 dengan berbagai plugin yang diperlukan(kompressor,limiter,eq dll )

Read more...

Kepercayaan dan kepuasan klien adalah yang utama

Minggu, 28 Desember 2008


-->Primitif record tidak hanya melayani rental studio, recording, mixing, mastering, tapi juga merambah ke pembuatan jingle iklan, drama musikal, ilustrasi musik, serta berbagai proyek audio lain kami kerjakan.Mengerjakan semua Genre musik.

Adapun harga yang kami tawarkan sangat terjangkau: 1 SHIFT (4 jam ) Rp. 600.000,- /lagu (harga sudah termasuk mixing dan mastering, garansi perbaikan mixing )
Studio kami mengutamakan hasil akhir dari sebuah lagu, yang terpenting dengan perangkat minimalis hasil bisa maksimal dengan kemampuan kami dalam melakukan proses mixing & mastering,

Perangkat primitifrecording :
Computer spec :
  • Intel® Core™ i5-750 Processor
  • Software Protools 10,Nuendo 4, Cubase 6,Wavelab 6,plugin vst-vsti
Recording spec :
  • Saffire PRO 10 i/o- Tascam US2000
  • ESI ESP1010
  • Mixer EURORACK MX 1804X
  • V-amp behringer bass+guitar
  • POD 
  • USB/MIDI Controller keyboard/UMX25 Behringer,Maudio 49
  • Monitor Speaker Phonic , eSI,YAMAHA hs
  • Mic drum superlux DRK-F5H3,Ev
  • Composer PRO XL MDX 2600
  • Compressor Limiter 160A
  • Preamp Behringer Mic 2200
  • Preamp Presonus
  • Preamp Tube UltraGain T1953
  • Ultramizer PRO
  • Shure SM58,57
  • Samson c03,B1 behringer,Rode NT 1
  • Drum Tama,Paiste,Zildjian,Stagg,Remo,wuhan
  • Gibson,Musicman,Yamaha,Fender-jazzmaster,ibanez
  • SansAmp TECH 21

Read more...

Record Label

Rabu, 03 Desember 2008

MUSICA STUDIO’S

Jl Perdatam Raya 3, Ps Minggu, Jakarta Selatan Indonesia
Contact : (6221) 799 2327, Fax: (6221) 798 1240

PT, AQUARIUS PUSTAKA MUSIK

Jl. Batu Tulis XIII / 17, Jakarta Pusat 10120
Contact : (021) 3807236, 3457238, 3440620, Fax : (021) 3440934
Email : publishing@aquariusmusikindo.com, Website : www.aquarius-musikindo.com

NAGASWARA MUSIC & PUBLISHING

Jl. Johar 4U – Menteng, Jakarta 10350, Indonesia
Contact : +62 (21) 31927138, 31927139, 31902560, Fax : +62 (21) 39899077
Website : www.nagaswara.co.id

MALTA MUSIC INDONESIA

JL.Boulevard Blok V-1 No 20, Taman Cimanggu ,Bogor
Contact : 0251-373846, Fax : 0251-373846

LOG ZHELEBOUR

Jln Kemanggisan Ilir VI no 3 Batusari – Slipi, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia
Contact : 021 – 532 4549
Website : www.logissgroup.com

PT ALFA RECORDS

Jl. Cempaka Putih Tengah I No. 19 B Jakarta Pusat
Contact : (+62-21) 42879114, Fax (+62-21) 4243700
Email : info@alfarecords.com, Website : www.alfarecords.com

ALPHA SWARA PRATAMA

Jl Kemanggisan Raya 5 Batusari, Jakarta Barat Indonesia
Contact : (6221) 548 4336; 548 4366, Fax: (6221) 548 1966

UNIVERSAL MUSIC INDONESIA – PT. Suara Publisindo
Midplaza 2, 19th Floor,
Jl. Jendral Sudirman Kav. 10-11, Jakarta 10220, Indonesia
Contact : + 62 21 571 1777 or 662 6938, Fax: + 62 21 574 2091

BMG MUSIC INDONESIA

Wisma Aldiron Dirgantara, LT GF Unit 107-108, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 72, Jakarta 12780, Indonesia, Contact : + 62-21 799 0108, Fax : + 62-21 799 0045

ANANG HERMANSYAH

Hijau Records
Margaguna Plaza No. 3A, Radio Dalam, Jakarta Selatan 12140

PRO SOUND

Jl. Tanah Abang II No.109 C-D, Jakarta 1060
Contact : +6221 350 2562/63/64

BRAVO MUSIK ENTERTAINMENT

Jl. Bangau V No. 09, Jakarta 10610
Contact : (021) 42886693

NOEY ‘JAVA JIVE’

Jl. Cihampelas 107, Bandung
Contact : (022) 2034984

DHANI ‘DEWA’
Republik Cinta Management

Jl. Pinang Emas III No. E1/E2, Pondok Indah Jakarta

PAY ‘BIP’
Palu Musik Indonesia

Jl. Cempaka Sari 3 No. 1, Cempaka Putih Utara, Jakarta 10640
Contact : 0812 8003 473

AKSARA RECORD

Jl. Brawijaya XII N0. 1, Kebayoran Baru, Jakarta 12160
Contact : (021) 7251006

KERAJAAN MUSIK INDONESIA

Permata Building Grd Floor, Jl. Ciputat Raya No. 30, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12240
Contact : (021) 70414003

ELS RECORDS

Jl. Kalibata Selatan 1A/11C, Jakarta Selatan 24.

PROTON RECORDS

Jl. Citarum C4 No. 20, Sarua Permai Ciputat, Tangerang 15414

EMI MUSIC INDONESIA

Graha Aktiva 5TH Floor
Jl. Rasuna Said, Blok X-1 Kav. 3, Jakarta 12950
Contact : + 6221 522 1010, Fax: +6221 654 5725

NADAHIJRAH/FORTE RECORDS

Jl Sultan Iskandar Muda No. 7, Arteri Pondok Indah, Jakarta 12240
Contact : 021 7289-5151 , 08567 588 524 Fax : 021 7289-5153
Email: forte@forte.co.id

TRINITY OPTIMA PRODUCTION

Jl. Hayam Wuruk No. 58, Jakarta
Contact : (021) 6012700

SONY MUSIC ENTERTAINMENT

Jl. Johar 13, Menteng, Jakarta 10340 Indonesia
Contact : + 6221 390 1268, Fax : + 6221 325 739

WARNER MUSIC INDONESIA

Wisma Alia Lt. 6, Jakarta Pusat, (Sekitar Tugu Tani – Gambir)
Contact : + 6221 386 7626, Fax : +6221 387 7606/07/08

PT MEDIA NADA SELARAS

Chase Plaza 22nd Floor, Jl Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 Indonesia
Contact : (6221) 570 4335, Fax: (6221) 570 6374

LIL’ FISH RECORDS

Gedung Duta Bangsa, Jl. Em Es De Blok B5, Kemang Selatan XII, Jakarta 12410

YOVIE WIDYANTO

PT. Komunika Artis Indonesia
Graha Persada Building Lt. 2, Jl. Persada I No. 7, Jakarta Selatan 12870

DEMAJORS

Jl. Gandaria 1 No. 57A, Jakarta Selatan
Contact : (021) 7208860

POPS MUSIK RECORD

Jl. S Parman Kav. 37B, Jakarta Barat 11480

SHELMER RECORDS

Jl. Jingga Raya C8 No. 19m, Kelapa Gading, Jakarta
Contact : (021) 4506965

FFWD RECORDS

Jl. Setiabudi No. 56, Bandung 40141
Contact : (022) 2032740

FIASCO RECORDS

Jl. Pulo Mas IH/4, Jakarta 13210

TRIA RECORDS

Jl. Senopati 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

GANESHA RECORD

Jl. Kartini Raya No. 7, Jakarta Pusat 10750

GR PRODUCTION

Jl. Cempaka No. 2, Poltangan Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12530
Contact : (021) 7817565

Read more...

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP